Mulutmu harimaumu. Peribahasa ini sangat tepat
ditujukan kepada Indra (22), seorang juru parkir di kawasan Grand Depok
City di depan Es Teler 77 di Jalan Boulevard GDC, Sukmajaya Depok.
Akibat perkataan kasar yang keluar dari mulutnya kepada Nisa (19),
karyawan salah satu bank di Jakarta, yakni dengan mengajak Nisa
bersetubuh, Indra akhirnya dikeroyok oleh 7 pemuda, Sabtu (2/8/2014)
dinihari sekira pukul 03.00.
Peristiwa pengeroyokan terjadi di dimana Indra bertugas menjadi juru
parkir yakni di Jalan Boulevard GDC, Sumajaya, Depok. Sementara ke 7
pemuda pengeroyok Indra, seorang diantaraya adalah tunangan Nisa yakni
DF (23). Sementara 6 pemuda lainnya adalah rekan DF.
Akibat pengeroyokan itu, Indra mengalami luka parah di kepala dan
dilarikan ke RS Sentra Medika di Jalan Raya Bogor, Sukmajaya, Depok.
Di sana, Indra mengalami koma beberapa jam, sebelum akhirnya meninggal dunia, Sabtu sore, pukul 16.00 WIB.
Kapolsek Sukmajaya, Kompol Agus Widodo, menuturkan pihaknya sudah
menangkap ke 7 pelaku pengeroyokan dimana seorang di antaranya adalah
DF, warga Kampung Rawageni, Kelurahan Ratujaya, Cipayung, Depok, yang
merupakan tunangan Nisa.
DF bekerja sebagai di salah satu perusahaan percetakan di Jakarta. Sementara 6 pelaku pengeroyokan lainnya adalah rekan DF.
Mereka adalah M (24), warga Tirtajaya, Sukmajaya; NB (18), warga
Kampung Rawagen, Cipayung, Depok; GG (18) juga warga Kampung Rawageni,
Depok; MI (19) warga Pancoran Mas, Depok, R (18) juga warga Pancoran
Mas, Depok; serta MH (20) warga Ratujaya, Cipayung.
Agus menuturkan, peristiwa berasal saat Nisa dan tunangannya DF makan
di salah satu warung tenda di Jalan Boulevard GDC di depan Es Teler 77,
Sabtu (2/8/2014) dinihari sekira pukul 01.30 WIB.
Saat itu, Indra bersama rekannya Teguh dan Arya menjadi juru parkir
di sana. Usai makan, Nisa dan DF lalu hendak pulang dengan menggunakan
sepeda motor mereka sekira pukul 02.45 WIB. Namun Indra tampaknya sangat
tertarik dengan kecantikan Nisa.
Saat itulah, kata Agus, Indra berteriak kepada Nisa, yang maksudnya
mengajak bersetubuh. Ucapannya kasar. Menurut Agus, ucapan kasar itu
diteriakan Indra beberapa kali saat Nisa bersama tunangannya itu akan
pulang usai makan di warung tenda di Jalan Bolevard GDC.
"Tunangan sang karyawati tidak terima dengan ucapan korban," ujar
Agus. Saat itu kata Agus, tak jauh dari sana ternyata juga sedang
nongkrong dan juga makan, enam orang rekan DF.
DF pun menceritakan mengenai teriakan Indra ke rekan-rekannya.
Sebelumnya para rekan DF ini juga sudah menengar teriakan Indra namun
tak mengetahui yang dimaksud Indra ditujukan ke kekasih DF.
"Akhirnya teman-teman DF ini, yang lebih dulu menanyakan ke korban,
apa maksud dari teriakannya yang sangat kasar itu," ujar Agus.
Menurut Agus, para rekan DF lalu memukuli Indra membabi buta dengan
balok dan botol bir, karena perkataan Indra dianggap sudah sangat
melecehkan dan menghina. "Tunangan sang karyawati, yakni DF akhirnya
ikut memukuli juru parkir itu juga," ujarnya.
Agus mengatakan akibat pengeroyokan itu, Indra terkapar tak sadarkan
diri dengan luka dalam yang sangat parah di kepala bagian belakang.
"Korban dibawa warga dan teman-temannya sesama juru parkir ke RS Sentra
Medika di Jalan Raya Bogor," kata Agus.
Setelah sempat koma beberapa jam, Sabtu (2/8/2014) sore, pukul 16.00, Indra meninggal dunia.
"Kami langsung memeriksa beberapa saksi yakno para juru parkir rekan
korban, serta saksi lainnya. Dari sana kami tangkap ke 7 pelaku
pengeroyokan, satu persatu di rumahnya tanpa perlawanan, Sabtu malam
sampai Minggu (3/8/2014-Red) siang ini," ujar Agus.
Menurutnya para pelaku akan dijerat Pasal 170 KUHP tentang
pengeroyokan hingga matinya seseorang dengan ancaman hukuman diatas 5
tahun penjara